Agresi Israel Tewaskan 398 Orang
Gaza City, Tribun - Jumlah korban tewas akibat serangan tentara Israel ke wilayah Jalur Gaza, Palestina, terus bertambah. Hingga Kamis (1/1), tercata sudah 398 orang dilaporkan tewas.
Kepala Layanan Darurat Pemerintahan Hamas, Moawiya Hassanein, melaporkan, dua orang warga Palestina tewas pada dalam serangan udara Israel di awal Tahun Baru 2009 di Jalur Gaza, menambah jumlah korban tewas hingga mendekati angka 400 orang.
"Seorang wanita tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah yang diduduki anggota Hamas di Rafah, dekat tapal batas dengan Mesir, kata Hassanein seperti dikutip AFP.
Operasi militer besar-besaran Israel dimulai pada Sabtu pekan lalu. Angkata Udara Israel membombardir sejumlah kawasan di Jalur Gaza yang menimbulkan korban di kalangan rakyat sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Kecaman terhadap Israel terus mengalir, termasuk di Indonesia. Kecaman dan keprihatinan atas serangan tersebut hanya datang dari umat Islam, tetapi juga umat Kristiani.
Uskup Agung Jakarta Julius Kardinal Darmaatmadja SJ menyesalkan serangan Israel ke Jalur Gaza. Menurutnya hal itu tidak sesuai dengan ajaran agama apapun termasuk Katolik.
Sementara di Surabaya, ratusan umat Kristen menggelar doa bersama dan mengecam serangan negara zionis tersebut. Aksi solidaritas di sekitar lokalisasi Tambak Asri. Mereka membawa poster yang berisi pesan-pesan perdamaian, termasuk untuk menjaga Palestina.
2.000 Terluka
Menteri Kesehatan de facto Hamas, Basam Naim, menyebutkan,
sekitar 2.000 orang dilaporkan mengalami cidera dalam serangan yang disebutkan membabi buta itu.
Dia menambahkan, lebih 300 di antara mereka yang cedera dalam kondisi kritis sehingga jumlah korban tewas kemungkonan bisa terus bertambah dengan cepat.
Sementara itu, Israel menolak dunia seruan internasional pada Rabu untuk menghentikan kekerasan di Jalur Gaza.
Menteri Israel yang menangani keamanan menolak usul Perancis agar diberlakukan gencatan senjata 48 jam guna mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki kawasan itu. Israel masih terus melancarkan serangan udara.
Sedikitnya 25 sasaran Hamas, termasuk sebuah masjid dihujani gempuran oleh Angkatan Udara Israel pada malam pergantian tahun.
Sedangkan Hamas melancarkan serangan terhadap Israel dengan menghujani kota-kota di bagian selatan Israel dengan 70 roket.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza, Ismail Haniya, berbicara untuk pertama kali dari tempat persembunyiannya dalam pidato yang direkam.
Ia menyatakan Hamas dan rakyat Jalur Gaza "akan menang" dan berusaha menaikkan moral dengan mengutip ayat-ayat Al Quran.
Israel belum melancarkan serangan darat di Gaza kendati spekulasi tersiar bahwa serangan itu sudah dekat. Sejak Sabtu, Israel melancarkan sedikitnya 450 serangan udara atas lebih 600 sasaran di Gaza sebaliknya kelompok Hamas melancarkan sedikitnya 334 roket ke wilayah Israel.
Indonesia didesak jangan membina hubungan apapun dengan Israel yang telah semena-mena menyerang Palestina. Indonesia harus berhati-hati dalam membina hubungan diplomatik dengan negara lain.
Muhammadiyah
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah akan menggelar pertemuan dengan jajaran pengurus wilayah (PW) di Yogyakarta, Senin (5/1) pekan depan. Salah satu agendanya, membahas serangan Israel ke Palestina.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, pihaknya mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan sanksi kepada Israel sebagai efek jera. Sekretaris Eksekutif PW Muhammadiyah Sulsel, Haidir Fitrah Siagian, yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan, Ketua PW Muhammadiyah Sulsel, KH Baharuddin Pagim, akan menghadiri pertemuan di Yogyakarta.
Menurutnya, PW Muhammadiyah Sulsel menunggu keputusan dari PP untuk menggalang dukungan. "Masalah Palestina adalah masalah internasional sehingga menjadi kewenangan PP dalam menentukan kebijakan selanjutnya," kata Fitrah.
Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi Unversitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar ini menambahkan, PP biasanya mengambil langkah-langkah taktis dan proporsional terhadap situasi konflik di negara-negara yang melibatkan umat Islam seperti yang terjadi di Afganistan, Irak, Bosnia-Herzegovia, dan Palestina sendiri.
Berdasarkan data yang dihimpun Tribun, tahun lalu PP Mumhammadiyah menyumbangkan dua unit mobil ambulans medis untuk rakyat Palestina melalui Kedutaan Besar Palestina di Jakarta. Pengadaan mobil ambulans tersebut bersumber dari sumbangan kader organisasi ini di seluruh Indonesia, termasuk dari Sulsel.
Dalam kapasitas sebagai pelopor Prakarsa Persahabatan Indonesia-Palestina, Din bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdavi, juga menggelar jumpa pers di Jakarta, kemarin.
"Indonesia hati-hati dalam membina hubungan diplomatik. Indonesia jangan mengakui Israel. Kami meminta agar Indonesia jangan ada hubungan apa pun dengan Israel," ujar Din.
Din mengatakan, menghapuskan segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945.
Namun, dia mengingatkan, pemerintah tidak harus mengharamkan keberadaan orang Israel di Indonesia. Menurutnya, hal ini tidak bisa digeneralisir karena banyak orang Israel yang mendukung Palestina.
Sikap PBB
Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan darurat di New York, AS, kemarin. Pertemuan dilakukan atas permintaan negara-negara Arab untuk memaksakan sebuah resolusi yang mengutuk serangan Israel dan menghentikan agresi militer ke wilayah Gaza.
Dilansir AP, PBB menganggap bahwa draf yang diajukan Libya atas nama negara-negara yang tergabung dalam Liga Arab yang beranggotakan 22 negara itu "tidak bisa diterima" dan "tidak adil" karena tidak menyebutkan bahwa Hamas juga harus menghentikan serangan roket ke Israel yang membuat negara itu melakukan tindakan ofensif.
Duta Besar Sudan untuk PBB mengatakan bahwa resolusi itu tidak akan segera di-voting sebelum Senin, saat semua delegasi dari kementerian luar negeri Arab dijadwalkan tiba.
Duta Besar AS untuk PBB, Zalmay Khalilzad, menjelaskan bahwa AS bekerja keras untuk segera menghentikan serangan yang telah menewaskan warga sipil di Jalur Gaza hingga 398 orang.
Umat Kristiani
Uskup Agung Jakarta menganjurkan setiap manusia untuk menahan diri dan menyelesaikan semua masalah dengan duduk bersama dan saling menghormati sehingga tercipta perdamaian.
Untuk mencapai itu, lanjut Uskup, dibutuhkan kesadaran dari semua pihak untuk dapat memandang persoalan secara jernih dan tidak mendahulukan emosi. "Hormati ciptaan Tuhan termasuk semua manusia walaupun berbeda agama agar perdamaian tercipta di muka bumi," tegas Uskup.
Terkait hal tersebut, Uskup menjelaskan di dalam ajaran Katolik tidak dibenarkan bagi seorang umat untuk melakukan dendam serta saling membunuh.
Ada tiga ajaran yang harus dilakukan umat Nasrani untuk menggantikan dan membatasi sikap egoistis seseorang, yakni berbuat keadilan, saling berbuat kejujuran, dan melakukan kebenaran.
Uskup juga mengatakan bahwa setiap umat Nasrani harus menghormati segala yang diciptakan oleh Tuhan dan tidak dibenarkan untuk merusak ciptaaanya.
Sedangkan aksi umat Kristen di Surabaya dipimpin Pendeta Hemkey Patras dan Evangelis (Penginjil) Willem Matius Rorong.
Mereka membawa poster berisi gambar warga Palestina yang jadi korban. Poster lainnya bertuliskan Free Palestina, Save Palestina, dan Ya TUHAN, semoga ada perdamaian di Tahun 2009.
"Ini merupakan dukungan umat Kristiani agar perdamaian segera terwujud di Palestina. Kami berharap, di t ahun 2009 ini, tidak ada lagi yang namanya konflik dan perang," kata Humas dan Koordinator Aksi, Daniel Lukas Rorong.
Ia berharap agar para pemimpin atau tokoh umat Kristen di Indonesia juga berupaya mewujudkan perdamaian di negara yang sudah lama dilanda masalah itu.
Aksi Makassar
Ratusan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi mengecam Israel di depan Monumen Mandala, Makassar, kemarin. Massa membakar bendera Israel dan foto Presiden AS, George W Bush.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS, Anis Matta, juga ikut dalam aksi tersebut. Dia bahkan sempat menginjak-injak bendera Israel sambil berorasi.
"Membebaskan Palestina adalah cita-cita kemanusiaan PKS dan tidak boleh sejenkal pun tanah Palestina direbut oleh Israel," teriak Anis.
Sementara ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) akan menggelar aksi melempar sepatu untuk Israel di Anjungan Pantai Losari Makassar, Jumat (2/1) hari ini.
Ajang lempar sepatu untuk Israel ini sembagai bentuk kecaman mahasiswa yang tergabung dalam FSLDK Sulselbar yang menggelar aksi Munasharah Palestina (Aksi Solidaritas Penggalangan dana) bertajuka Duka Palestina Duka Kita Juga.
Koordinator lapangan (Korlap) aksi, Ihsan, mengatakan aksi pelemparan sepatu ini sebagai bentuk kecaman terhadap Israel yang melakukan penyerangan ke Palestina yang mengakibatkan ratusan korban.
"Ini terinspirasi dari aksi pelemparan sepatu wartawan TV di Irak yang melempar sepatu ke arah Presiden AS George W Bush," ujarnya.
Dia menambahkan, aksi ini merupakan aksi damai yang dimulai di Monumen Mandala menuju anjungan Pantai Losari Makassar. Para mahasiswa ini akan melakuakan orasi yang berisi kecaman terhadap penyerangan Israel ke Palestina.